Ini cerita
mengenai perjalanan skripsiku. Perjalanan yang menurutku tidak mudah, dan penuh
dengan tekanan. Hampir semua mahasiswa akan bertemu dengan dia, ya dia SKRIPSI!
tugas akhir yang tak kadang membuat stress sang penulisnya.
Semester 7
yang sangat penuh perjuangan, selain mengambil skripsi akupun masih mengambil
beberapa matakuliah. Awalnya skripsi ini kujalani dengan setengah hati, karena
aku masih bimbang antara mengambil ini di semester 7 atau semester 8. Tapi karena
dorongan dan semangat teman-teman sekitarku, maka aku memberanikan diri untuk
mengambilnya di semester7.
Bulan September
2012 merupakan awal perkuliahan di semester 7 dan awal permulaan skripsiku. Ya ini
merupakan awal perjuangan dan tekanan dimulai. Di minggu ke dua perkuliahan
kami (aku dan teman-teman yg mengambil skripsi) di kumpulkan dan diberi arahan
mengenai tata cara mengambil skripsi dan pengumuman dosen pembimbing.
Di semester
ini, akupun mengangambil matakuliah seminar. Yaps betul aku menggabungkan
matakuliah seminar dengan skripsi. karena aku menggabungkannya, aku diwajibkan
melapor kejurusan agar dosen pembimbing seminar dan skripsiku satu dosen. Alasannya
agar mempermudah kita menjalani ini semua.
Oke,
minggu-minggu awal bimbingan lancar-lancar, judul serta bab 1 dan bab 2 perjalannya
mulus, walaupun harus beberapa kali revisi. Bertepatan ultahku tanggal 25
September aku baru menghubungi media dan akupun syock setelah menghubungi
media. Media itu sedang tidak menerima mengenai bahan penelitian yang aku
gunakan. Cepat saja aku langsung menghubungi temanku yang bekerja disana dan
menceritakan semua yang terjadi. Setelah mendengar ceritaku,temanku pun kaget
serta menyuruhku tenang.
Aku merasa sedih mendengar hal tersebut, karena aku sudah masuk bab 3 dan sudah menyerahkan bab 3 ke dosen pembimbing. Semua teman serta kekasihku (asoy bahasanya) memberi semangat dan motivasiku agar aku bisa tetap semangat dan memperjuangkan judul yang lama. Awal bulan November, aku mencoba datang langsung ke media tersebut dan menyerahkan surat izin dari kampus untuk melakukan penelitian. Beberapa minggu kemudian, aku mendengar kalo media itu benar-benar tidak memperbolehkan menggunakan bahan penelitian itu dan mengarahkanku untuk melakukan penelitian mengenai “teks berita”.
saat itu aku sangat kepikiran |
Beberapa orang teman, kekasih serta dosen pembimbingku menyarankan untuk terus melobbi media tersebut agar memperbolehkan aku menggunakan bahan penelitian itu. tapi setelah meminta pertolongan beberapa teman mereka bilang “agak sulit” yups, itu bikin perasaanku kacau balau. Desember sudah harus ngedraf dan saat itu bulan November, aku berfikir apa yang bisa aku lakukan dalam waktu sebulan.
Niat ku yang awalnya hanya coba-coba skripsi di semester ini berubah. Aku mulai menekatkan harus selesai semester ini, dan tidak ingin mengecewakan orang-orang disekelilingku. Dan aku langsung mencoba membuat judul baru dengan bantuan beberapa senior serta teman-teman. Setelah tak begitu lama berdiskusi dengan mereka, aku mendapatkan judul baru dan mulai bekerja cepat dengan langsung membuat LBM agar bisa cepat diajukan ke dosen pembimbing.
Syukur Alhamdulillah, awal presentasi judul dosen pembimbing langsung menyuruhku untuk membuat BAB 1, karena aku sudah menyiapkannya langsung saja aku print dan aku serahkan. Bersyukurnya lagi bab 1 ku itu langsung di acc dan langsung disuruh meneruskan ke bab 2.
Bab 2 dengan judul baru agak membuatku kelimpungan dengan mencari buku-buku rujukan, aku harus keperpus hampir setiap hari dan “sendirian” karena teman-temanku sudah selesai di bab 2. Tapi gak papa, aku jalani ini semua karena aku yakin aku bisa. Dan aku yakin usaha pasti sampai. Setelah mengecek buku-buku bersama dosen pembimbing, akhirnya aku disuruh melakukan beberapa kali revisi. Revisi itu aku lakukan dengan cepat, agar bisa cepat dibaca dan dikoreksi dosen pembimbingku. Bab 2 berjalan dan dilajutkan dengan bab 3.
Selama perjalanan membuat bab 3, akupun menyiapkan surat izin dari kampus untuk media dengan judul skripsi baru. Setelah surat selesai dibuat oleh kampus cepat saja aku langsung ke media untuk menyerahkan surat itu. Ada pengalaman juga disaat aku ingin menyampaikan surat itu. aku kesana diantar kekasihku. Pulang dari media, aku mengalami kecelakaan yakni terjatuh dari motor. Kecelakaan itu membuat dia luka-luka dan aku memar-memar. Pengalaman itu sedikit membuatku trauma dan sedikit takut ketika naik motor apalagi saat ditikungan.
*bersambung :D
*bersambung :D