Keselamatan manusia itu dalam menjaga lidahnya (perkataannya).

Minggu, 19 Januari 2014

Sabar

Diposting oleh Intan Rofika di 04.50 0 komentar
Minggu malam, tepat tanggal 19 Januari 2014 aku tiba-tiba ingin menulis mengenai “SABAR”. Kata sabar sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Tapi apa sih makna sabar itu? sabar dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti tidak mengeluh atau marah atas segala musibah yang menimpanya, juga bisa berarti tenang dan telaten.

Dalam Al-Quran sendiri Banyak ayat yang menerangkan mengenai sabar. Sabar dan sholat merupakan penolong kita dalam kehidupan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan Shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Maka peran sabar sangat membantu dalam kehidupan, contohnya saja seseorang yang sedang dalam antrian pembelian tiket. Ketika ia tidak sabar dan langsung menyerobot antrian pasti orang lain akan marah dan memusuhinya. Coba misalkan ia sabar menunggu antrian dengan baik, pasti tidak ada yang memusuhinya.

Hidup itu indah apabila ada kesabaran dalam diri setiap individu. Seandainya dalam kehidupan tidak ada kesabaran hidup akan menjadi kacau balau. *kayanya penulis udah nyeramahin banget ni.. hehheeeheh

Tulisan ini juga merupakan intropeksi untuk diri sendiri, dimana aku masih sering tidak sabar dalam menghadapi segala sesuatu. Jadi inget juga pelajaran dulu pas masih dipesantren. Dalam pribahasa Arab juga disebutkan “Barang siapa yang bersabar pasti akan beruntung”. Insyaallah ketika kita bersabar aka nada kebaikan yang mengikuti kita.


Wkekekke..udahan dulu ah sok jadi guru nya..semoga tulisan ini ada manfaat bagi yang membacanya. Amiin 

Yang Lemah Selalu Kalah

Diposting oleh Intan Rofika di 01.22 0 komentar

oke, udah lama banget gak nyambangin ini blog. Mungin kalo ini lantai udah di lumutin karna gak pernah di jamah ama pemiliknya. Hehheee

kali ini gue mau ngebahas sedikit mengenai film yang abis gue tonton ni. Film ini judulnya “Miracle In Cell No 7”. Film yang mengisahkan seorang ayah yang sedikit keterbelakangan mental dengan anak perempuannya yang bernama “yesung”.

Kisah ini bermula dari kesenangan yesung dengan sailormon (sebenernya gue juga suka banget ama sailormon). Sampai suatu saat sang ayah dan yesung melihat tas yang dijual ditoko dengan gambar sailormon. Yesung sangat menginginkan tas tersebut. Tapi apa daya uang yang mereka punya masih kurang untuk membelinya, alhasil tas tersebut di beli oleh seorang anak kepala kepolisian. Ayah Yesung mendekati anak yang membeli tas yang diinginkan yesung dan berkata “tas itu milik yesung, dan yesung sudah menginginkannya sejak lama”. Tapi apa daya, ayah yesung malah di pukul oleh ayah anak yang membeli tas sailormon tadi.

Singkat cerita, alhasil tas itu tidak bisa yesung dapatkan. Tetapi sang ayah berjanji ketika sudah mendapatkan gaji akan membelikan yesung tas sailormon yang diinginkannya. Keesokan harinya ayah yesung pergi bekerja di minimarket sebagai tukang parkir. Anak yang membeli tas sailormon itu mendatangi ayah yesung dan memberi tahu bahwa ada toko lain yang menjual tas seperti yang ia beli kemarin.

Saat perjalanan menuju toko tersebut terjadi kecelakaan. Anak yang membeli tas itu terjatuh dan menyebabkan kepala nya terbentur jalanan dan akhirnya pendarahan, tapi karna ayah yesung keterbelakangan mental maka ia hanya mencoba menolongnya dengan memberikan nafas buatan. Sampai ada seorang ibu yang melihat kejadian itu dan menyangka bahwa anak itu telah diperkosa dan dibunuh oleh ayah yesung.

Akhirnya polisi menangkap ayah yesung dengan tuduhan telah memperkosa dan membunuh anak di bawah umur. Selagi ayahnya di periksa di kantor polisi, yesung hanya menunggu ayah nya tanpa kepastian. Sampai keesokan paginya yesung mencari ayahnya ke luar rumah. Saat mencari ayahnya tadi, yesung melihat ada keramaian. Ia mencari tahu itu keramaian mengenai apa. Dan ternyata disana ada ayah nya yang sedang rekonstruksi kejadian kemarin.

Ayah yesung akhirnya dimasukkan ke dalam penjara dan yesung harus tinggal dipanti asuhan. Di penjara ayah yesung Bertemu dengan napi napi yang lain. Awalnya napi-napi tersebut memperlakukan ayah yesung dengan tidak baik. Sampai suatu saat ayah yesung berbuat baik dengan meyelamatkan nyawa napi yang tinggal satu sel dengannya. Karena ingin berterimakasih dengan ayah yesung maka ia menayakan apa yang ia inginkan. Dan ayah yesung menjawab “yesung”.

Dan akhirnya napi tadi membantu dengan membawa yesung ke dalam sel. Singkat cerita, ayah yesung ternyata sudah di intimidasi oleh polisi disana dengan meyuruh membuat pernyataan palsu dan mengancam jika ayah yesung tidak mau melakukannya, maka ia tidak akan bertemu dengan yesung.

Sampai pada suatu saat teman-teman napi nya menanyakan kejadian yang sebenarnya terjadi waktu itu, sampai ia terkena kasus ini. Akhirnya teman-teman satu sel mengetahui bahwa ayah yesung tidak bersalah dan ia hanya terkena tuduhan palsu.

Beberapa hari setelah persidangan, ayah yesung dijatuhi hukuman mati. Padahal ia tak bersalah, tapi harus mendapat hukuman yang seharusnya tidak ia dapatkan. Bahkan ia di pukuli oleh ayah dari anak yang meninggal dengan seenaknya karna ia memiliki kedudukan sebagai kepala kepolisian.

Gue miris abis nonton film ini, lantaran setiap orang yang memiliki kedudukan memperlakuakan orang lain dengan seenaknya tanpa mengetahui hal yang sebenarnya. Sama banget kaya di kehidupan real saat ini. Yang punya uang selalu bisa semena-mena tanpa memikirkan orang lain. Hidup itu terlalu kejam buat orang-orang yang kekurangan.

Kenapa harus ada orang jahat kalo bisa jadi orang baik?

Kadang gue bingung apa mereka yang berlaku jahat sadar bahwa kelaluannya itu salah?

Yaps inilah kehidupan. Ada sisi hitam dan ada sisi putih supaya hidup seimbang (mungkin)
Wkwkwkwkk kayanya bahasan gue mulai ngaco ni..udah dulu ah buat kali ini. Pesan gue Cuma “BERBUAT BAIKLAH SELAGI KITA MASIH BISA MELAKUKANNYA, BERBUAT BAIK ITU INDAH




 

Sampaikanlah Walau Satu Ayat Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea