oke, udah lama banget gak nyambangin
ini blog. Mungin kalo ini lantai udah di lumutin karna gak pernah di jamah ama
pemiliknya. Hehheee
kali ini gue mau ngebahas sedikit
mengenai film yang abis gue tonton ni. Film ini judulnya “Miracle In Cell No
7”. Film yang mengisahkan seorang ayah yang sedikit keterbelakangan mental
dengan anak perempuannya yang bernama “yesung”.
Kisah ini bermula dari kesenangan yesung
dengan sailormon (sebenernya gue juga suka banget ama sailormon). Sampai suatu
saat sang ayah dan yesung melihat tas yang dijual ditoko dengan gambar
sailormon. Yesung sangat menginginkan tas tersebut. Tapi apa daya uang yang
mereka punya masih kurang untuk membelinya, alhasil tas tersebut di beli oleh
seorang anak kepala kepolisian. Ayah Yesung mendekati anak yang membeli tas
yang diinginkan yesung dan berkata “tas itu milik yesung, dan yesung sudah
menginginkannya sejak lama”. Tapi apa daya, ayah yesung malah di pukul oleh
ayah anak yang membeli tas sailormon tadi.
Singkat cerita, alhasil tas itu tidak
bisa yesung dapatkan. Tetapi sang ayah berjanji ketika sudah mendapatkan gaji
akan membelikan yesung tas sailormon yang diinginkannya. Keesokan harinya ayah
yesung pergi bekerja di minimarket sebagai tukang parkir. Anak yang membeli tas
sailormon itu mendatangi ayah yesung dan memberi tahu bahwa ada toko lain yang
menjual tas seperti yang ia beli kemarin.
Saat perjalanan menuju toko tersebut
terjadi kecelakaan. Anak yang membeli tas itu terjatuh dan menyebabkan kepala
nya terbentur jalanan dan akhirnya pendarahan, tapi karna ayah yesung
keterbelakangan mental maka ia hanya mencoba menolongnya dengan memberikan
nafas buatan. Sampai ada seorang ibu yang melihat kejadian itu dan menyangka
bahwa anak itu telah diperkosa dan dibunuh oleh ayah yesung.
Akhirnya polisi menangkap ayah
yesung dengan tuduhan telah memperkosa dan membunuh anak di bawah umur. Selagi ayahnya
di periksa di kantor polisi, yesung hanya menunggu ayah nya tanpa kepastian. Sampai
keesokan paginya yesung mencari ayahnya ke luar rumah. Saat mencari ayahnya
tadi, yesung melihat ada keramaian. Ia mencari tahu itu keramaian mengenai apa.
Dan ternyata disana ada ayah nya yang sedang rekonstruksi kejadian kemarin.
Ayah yesung akhirnya dimasukkan ke
dalam penjara dan yesung harus tinggal dipanti asuhan. Di penjara ayah yesung Bertemu
dengan napi napi yang lain. Awalnya napi-napi tersebut memperlakukan ayah
yesung dengan tidak baik. Sampai suatu saat ayah yesung berbuat baik dengan
meyelamatkan nyawa napi yang tinggal satu sel dengannya. Karena ingin
berterimakasih dengan ayah yesung maka ia menayakan apa yang ia inginkan. Dan ayah
yesung menjawab “yesung”.
Dan akhirnya napi tadi membantu
dengan membawa yesung ke dalam sel. Singkat cerita, ayah yesung ternyata sudah
di intimidasi oleh polisi disana dengan meyuruh membuat pernyataan palsu dan
mengancam jika ayah yesung tidak mau melakukannya, maka ia tidak akan bertemu
dengan yesung.
Sampai pada suatu saat teman-teman
napi nya menanyakan kejadian yang sebenarnya terjadi waktu itu, sampai ia
terkena kasus ini. Akhirnya teman-teman satu sel mengetahui bahwa ayah yesung
tidak bersalah dan ia hanya terkena tuduhan palsu.
Beberapa hari setelah persidangan,
ayah yesung dijatuhi hukuman mati. Padahal ia tak bersalah, tapi harus mendapat
hukuman yang seharusnya tidak ia dapatkan. Bahkan ia di pukuli oleh ayah dari
anak yang meninggal dengan seenaknya karna ia memiliki kedudukan sebagai kepala
kepolisian.
Gue miris abis nonton film ini,
lantaran setiap orang yang memiliki kedudukan memperlakuakan orang lain dengan
seenaknya tanpa mengetahui hal yang sebenarnya. Sama banget kaya di kehidupan
real saat ini. Yang punya uang selalu bisa semena-mena tanpa memikirkan orang
lain. Hidup itu terlalu kejam buat orang-orang yang kekurangan.
Kenapa harus ada orang jahat kalo
bisa jadi orang baik?
Kadang gue bingung apa mereka yang
berlaku jahat sadar bahwa kelaluannya itu salah?
Yaps inilah kehidupan. Ada sisi
hitam dan ada sisi putih supaya hidup seimbang (mungkin)
Wkwkwkwkk kayanya bahasan gue mulai
ngaco ni..udah dulu ah buat kali ini. Pesan gue Cuma “BERBUAT BAIKLAH SELAGI
KITA MASIH BISA MELAKUKANNYA, BERBUAT BAIK ITU INDAH”
0 komentar:
Posting Komentar